tak pernah terpikirkan olehku bagaimana aku bisa telahir di dunia ini, aku bingung ekspresi apakah yang pantas aku ungkapkan, bahagia, gembira, atau malah penyesalan yang teramat dalam…di satu sisi aku bersyukur, karena itu merupakan perintah agama yang mutlak, tapi di lain sisi aku menyesal, karena kelak aku kan diminta pertanggung jawaban atas apa saja yang pernah ku lakukan di dunia, walaupun usiaku masih tergolong muda, tak jarang aku selalu memikirkan dan membayangkan bagaimanakah masa depan yang akan aku hadapi kelak??? akankah aku menjadi orang yang dibutuhkan masyarakat??atau malah hanya menjadi ’sampah’ bagi masyarakat…? semua pertanyaan itu seakan menghantuiku, membuatku sulit untuk memjamkan mata di malam hari dan sering kali menghabiskan waktu hanya untuk merenung dan merenung…
dan jika usiku telah senja nanti, apakah yang bisa ku perbuat…?apakah hanya duduk termenung di atas sebuah kursi goyang sambil menyeseli nasib yang menimpa diriku, dan hanya bisa menangisi penyesalan atas dosa-dosa yang pernah ku perbuat…???
dan bila usiaku telah senja, akan kah ada orang yang peduli akan penderitaan yang aku alami, adakah orang yang mau walau hanya sekedar memberi ku sedikit perhatian…???
dan bila usiaku telah senja, penglihatanku mulai kabur, gigiku mulai ompong, rambut putih mulai menghiasi warna rambutku, masihkah tuhan memberikan kesempatan pada ku agar aku mau bertobat, dan apakah semua amalku akan diiterima…???
dan jika usiaku telah senja, ribuan penyakit mulai membunuh syaraf tubuhku sedikit demi sedikit, dan bila sekarat yang paling menyakitkan telah datang, kematian yang menakutkan telah menghujam, akankah semua penyesalan akan bermanfaat di hari penghitungan…??? dan apakah ada bekal yang aku miliki untuk kembali ke ‘tanah’, kampung halaman setiap insan….
tubuhku terguncang hebat dalam kegelisahan yang sangat…
aku bagaikan setan yang terjebak dalam diri manusia, yang sekan tak kan pernah takut melakukan dosa,,,tak pernah terbayangkan bila masa senja datang aku hanya bisa menangis dan menangisi penyesalan yang teramat dalam, mengapa aku dilahirkan dan hanya untuk bebuat kenistaan…tiada shalat tepat waktu yang pernah ku laksanakan, tiada hiasan tahujjud di tengah malam, dan tiada pula indahnya alunan qur’an yang pernah ku lantunkan…
dan bila jika usiaku telah senja, adakah suatu yang dapat kubanggakan???
dan jika ajalku telah benar-benar datang akan kah aku ‘pulang’ dengan penuh senyumaan di haribaan tuhan semesta alam…
dan tiada lagi yang dapat ku harapkan kecuali rasa kasihan, dan penyesalan yang teramat dalam…!!!
Rabu, 24 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar